HEMATLAH LISTRIK-MATIKAN LISTRIK YANG TIDAK PERLU
Electricity For a Better Life

Thursday, June 3, 2010

PLTU 2000 MW Jawa Tengah

Dalam rangka untuk mengantisipasi peningkatan permintaan listrik di Jawa Tengah beberapa tahun mendatang, PT PLN (Persero) tengah menjalani proses pembangunan proyek PLTU 2.000 MW senilai US$ 3 miliar. Proyek ini melibatkan partisipasi swasta dalam penyediaan infrastruktur (Public Private Partnership) seperti yang telah dicanangkan Presiden SBY pada Infrastructure Summit 2006 yang lalu.

“Kami sudah melaksanakan proses pemilihan partner dan telah menjaring tujuh calon investor. Pemenang nantinya akan menandatangani kerjasama dengan PLN selama 25 tahun,” kata Direktur Bisnis Dan Manajemen Risiko PLN Murtaqi Syamsuddin usai bertemu Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo untuk menjelaskan perkembangan proyek tersebut di Kantor Gubernur Jateng, Kamis 15 April 2010.

Pemilihan pemenang akan dilaksanakan pada bulan September 2010 sedangkan pembangkit batubara tersebut diharapkan dapat beroperasi komersial pada Mei 2015. Dia menjelaskan, pemenang tender harus mempersiapkan, membiayai, melaksanakan konstruksi dan operasional pembangkit listrik tersebut. Dan akhirnya semua fasilitas ini akan ditransfer kepemilikannya kepada PLN.

“Proyek ini akan menyerap sekitar 3.000 tenaga kerja selama masa konstruksi dan sekitar 300 orang pada saat beroperasi nanti. Efek berantai dari keberadaan proyek ini kami harapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi” ujarnya.

“Agar pembangunan PLTU Jawa Tengah ini dapat berjalan dengan lancar, PLN membutuhkan dukungan kuat dari jajaran Pemda Jateng, terutama untuk penetapan lokasi, proses perijinan dan AMDAL, berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten serta mensosialisasikan proyek ini kepada masyarakat,” ujarnya seraya menambahkan bahwa PLN sudah menetapkan lima opsi lokasi pembangkit yang dianggap potensial, yakni di sepanjang pesisir Tegal sampai dengan Kendal, Provinsi Jawa Tengah.

Murtaqi memaparkan, PLTU Jawa Tengah tersebut nantinya akan menggunakan teknologi pembakaran batubara yang bersih dan ramah lingkungan, yaitu supercritical boiler atau ultra-supercritical boiler. Teknologi serupa telah dipakai di beberapa negara seperti Jepang dan negara-negara Eropa, dan telah terbukti menghasilkan karbon lebih sedikit dibanding teknologi pembangkit lainnya. Untuk keperluan penyediaan energi primer bagi pembangkit tersebut, PLN akan membeli batu bara dari Kalimantan dengan spesifikasi 4.500 -5.500 kal.

No comments:

Post a Comment